Ini kejadian udah 3 minggu yang lalu siy..agak ceroboh
memang, semoga dengan ngeshare cerita ini temen temen bisa lebih waspada.
Berawal dari teman kantor sebelah meja mendapat sms banking
kalo gaji bulan itu sudah masuk dan memberitahukan pada kami teman seruangannya,
Alhamdulillah jawab saya.
Pulang dari kantor sebenarnya belum ada niatan untuk mengambil
uang, karena biasanya gajian benar" ditanggal paling akhir. Jadi saya baru
berencana mengambil uang esok hari untuk diberikan pada mamak saya. Tapi entah
kenapa lewat depan sebuah mall yang memang dilewati rute saya pulang dari
kantor, saya memutuskan untuk mampir dan mengecek uang di atm.
Posisi atm centre di mall (plaza jembatan merah-bogor)
berada didepan mall tidak didalam gedungnya, jadi sangat strategis letaknya.
Saya masuk kedalam ruangan (box) atm BRI, sibuk merogoh rogoh kartu atm dalam
tas tak berapa lama sudah ada bapak bapak yang mengantri. Setelah ketemu, saya
masukan kartu atm ke mesin..tapiiiiii si kartu ternyata tersangkutttttt,
seketika itu saya panik. Memang keadaan mesin atm BRI disini sering dalam
keadaan rusak alias offline, tapi hari itu tak ada pemberitahuan seperti
biasanya klo si mesin itu rusak. Si bapak bapak yang diluar atm pun sepertinya
mulai mengintip ngintip kenapa saya terlihat kebingungan, dan saya pun keluar
dari box memberitahukan pada si bapak bapak itu kalo kartu atm saya tersangkut.
Si bapak bapak mencoba membantu saya, dia masuk ke dalam box
atm lalu memberitahukan kalo dia pun pernah mengalami hal ini dan memberikan
saya masukan agar segera menelpon call centre bank. Oleh petugas call cantre
nanti akan dibantu bagaimana cara melepaskan kartu atm. Karena saya masi
bingung bin panik saya masi memencet mencet tombol di mesin atm, si layar masi
dalam keadaan belum ada kartu yang masuk ke dalam mesin. Nah, posisi kartu atm
saya pun masi terlhat ujung pantatnya..saya penasaran, akhirnya saya mencari
cari kartu atm ato ktp saya untuk bisa mendorong si kartu untuk bisa saya
congkel keluar ato saya masukan ke dalam mesinnya. Karena saya tak berusaha
sekuat tenaga mendorong si kartu oleh ktp saya, si kartu tak berhasil saya
keluarkan juga dilarang oleh si bapak bapak itu..padahal dia bilang jangan pake
itu, saya tak begitu jelas mendengar alasan si bapak kenapa tak boleh karena
saya sibuk mencari gunting kuku..teringat memakai bagian pengikirnya yang
tipis. Tapi karena lagi lagi dalam keadaan panik dan si bapak mendesak untuk
segera menelpon call centre , akhirnya saya keluarkan hp dan memencet no hp
yang si bapak itu bacakan dari ponselnya. Oh ya, saya semenjak ditemani si
bapak itu..saya selalu berkomat kamit mengucap istigfar karena sedikit takut
kalo dihipnotis (GR gila), hhahaah..entah si bapak itu berpikiran apa tentang
saya yang beristigfar terus. Padahal kata seorang teman istigfar tidak berpengaruh karena saya dalam
keadaan panik jadi tetap saja bisa terhipnotis.
Sambil memencet no hp yang dibacakan saya masi bertanya
bapak satpam mall bisa bisa keluarin kartu saya gak ya, si bapak itu menjawab
itu kan satpam mall dia pasti gak tahu. Akhirnya saya memencet tombol call, si
bapak bertanya nyambungkan no telp nya? setelah saya terlihat berhasil
menghubungi no tersebut si bapak itu pun menghilang. Akhirnya telp saya
diterima oleh suara laki laki sepertinya masi muda,berlagak seorang CS dia
mengangkat sambungan.. dengan call centre BRI selamat malam..sebelum dia
berbasabasi saya langsung menyambar dengan memberitahukan kalo atm saya
tertelan di mesin atm, lalu si orang itu bertanya tersangkut dimana..atm BRI
jembatan merah jawab saya, sebentar ya mba..lalu hilang sebentar dan berganti
suara bapak bapak dengan logat daerah yang agak aneh, oh mungkin dialihkan
pikir saya tanpa curiga sedikit pun. Lalu si bapak bapak itu menanyakan kembali
ada apa..saya kembali menjelaskan, lalu si bapak itu memberitahukan saya
instruksi untuk memencet toombol tombol yang dia perintahkan..katanya saya akan
di bantu untuk mengeluarkan kartu secara manual. Saya ikuti intruksi beliau,
namu si kartu tiada kunjung kembali keluar.. sampai diulang dua kali, dengan
ujung intruksi saya harus memencet no pin saya..beruntung saya memencet no pin
atm saya tidak sambil saya sebutkan angkanya. Karena tidak berhasil saya mulai
curiga, ini benar atau penipuan?
Saya melihat ada kertas berlaminating tertempel didalam box berisi alamat alamat atm
BRI yang tersebar dibogor, dan dipaling bawah ada no telp call centrenya. Saya
teringat kalo no call centre pada umumnya no yang hanya sedikit berbeda dengan
no telp biasa seperti bank mandiri dengan no : 14000. Namun setelah saya
cocokkan, no telp nya sama dengan yang tertera di di kertas itu.
Saya keluar dari box atm, dan masi tersambung dengan si
bapak itu. Si bapak bilang karena tidak berhasil dengan manual maka dia akan
membantu dengan memblokir kartu atm tersebut. Lalu menanyakan identitas saya,
nama, nama ibu kandung, alamat, tanggal lahir..sampai pada pertanyaan isi saldo
terakhir saya berapa..karena saya tidak ingat akhirnya saya jawab tidak
tahu..tapi si bapak ngotot minta diingat ingat. Saya bilang kalo saya mau
mengecek gaji saya (ah betapa polosnya si mariana), si bapak bertanya berapa
gajinya? kebetulan karena saya digaji sesuai dengan pekerjaan yang saya
kerjakan jadi akan berbeda tiap bulannya, dibulan itu saya belum mengetahui
besarannya berapa yang saya terima. Alhasil saya jawab saya juga tidak tahu,
saya mulai curiga kenapa pertanyaanny semakin memaksa. Si bapak sepertinya
sudah tidak sabar, akhirnya bertanya..untuk dapat mengecek saldo saya meminta
no pin mba..deennngggggggggggg, disitu saya langsung teringat dengan cerita
beberapa teman saya yang pernah tertipu karena menyebutkan no PIN nya.
Dengan tanpa menjawab lagi akhirnya saya matikan telp
tersebut. Saya berlari ke satpam mall, saya menjelaskan keadaan saya tapi tidak
terlalu ditanggapi oleh bapak satpam. Katanya kartu atmnya gak akan bisa keluar
lagi mending mba blokir saja. Saya bilang kalo saya khawatir karena sudah ada
bapak bapak yang saya curigai akan menipu tapi si bapak satpam malah sibuk
mengatur mobil mobil yang akan masuk mall (marah bercampur sedih rasanya,
tapi..). Saya balik lagi kedepan box, melihat si kartu masi tertahan disitu.Hp
saya bergetar terus karena ada telp masuk, saya lihat no nya ternyata no telp
dengan kode bogor bukan lagi no telp kode jakarta.. dapat dipastikan itu telp
dari si bapak tadi, saya tidak angkat malah saya reject berkali kali. Saya mencari sandaran untuk dapat bediri
(lemas rasanya), teringat dengan sahabat
yang pernah bekerja di BRI, akhirnya saya telp..lalu dia bilang jangan sesekali
memberikan no PIN dan dia memberikan no call centre BRI yng benar.
Setelah mendapat no telp yang benar, saya langsung menelpon
dan yang menjawab adalah mesin penjawab. Ini lah yang benar jika menghubungi
call centre, akan dijawab oleh mesin penjawab tidak langsung tersambung dengan
si CS nya. Setelah mendapt intruksi, akhirnya saya bisa berbicara dengan CS
asli BRI dan menceritakan kejadiannya, namun belum selesai si mba mba CS tersebut bertanya .. sambungan
teleponnya terputus (panikkkkk..). Saya cek ternyata pulsa saya habis kelamaan
nelpon CS plsu, dan ternyata didepan saya berdiri bapak bapak lain dan
mencurigakan. Seperti ingin mencuri dengar pembicaraan saya bertelepon. Karena
saya ketakutan dan semakin panik akhirnya saya putuskan untuk meninggalkan
daerah atm dan mencari pulsa.
Tak seberapa jauh dari mall ada gerai pulsa pinggir jalan,
tapi karena saya takut dibuntuti bapak bapak tadi akhirnya saya lewatkan tukang
pulsa itu dan memutuskan berjalan cepat untuk sampai dirumah. Sembari berjalan
saya menghubngi teman yang berjualan pulsa untuk segera mengirimkan pulsa, dan
sambil menengok kanan juga belakang..karena takut dibuntuti. Sesampai dirumah
saya semakin panik, karena pulsa tak kunjung masuk dan teringat kalau PIN ATM
saya memakai tanggal lahir saya, dan si pelaku tadi sudah mengetahui tanggal
lahir saya.
Setelah ada pemberitahuan pulsa yang masuk, akhirnya kembali
saya hubungi CS BRI untuk memblokir segera. Setelah selesai proses pemblokiran,
saya pun bertanya saldo yang ada di tabungan saya, namun si mba mba CS
mengatakan layanan tersebut tidak bisa melalui call centre. Beres? tentu tidak,
karena saya masi panik takut smua isi tabungan saya ternyata sudah dikuras para
pelaku penipuan tadi.
Di rumah hanya ada ade bungsu saya, dia pu terlihat bingung
melihat kakanya yang panik sendirian. Tak berapa lama mamak saya pulang setelah
selsai mengaji. Dan saya memberitahukan kemungkinan terburuk kalo isi tabungan
saya habis karena ditipu, mamak saya langsung terlihat ikut panik juga namun
tak ada yang bisa dilakukan. Sampai disini sebenarnya saya sudah pasrah.
Ketika semakin beranjak malam saya mencoba mengikhlaskan,
kalo memang bukan rezeki saya insyaallah Allah sudah menyiapkan rezeki lain
yang mungkin tidak saya duga. Namun mata ini susah sekali terpejam, seperti
masi meminta keajaiban semoga uang itu tidak hilang. Saya pun teringat dengan
salah seorang kawan yang berprofesi sebagai polisi, yang selintas saya pernah
mendengar dia pernah memegang kasus kriminalitas walau saya tak tahu jelasnya
dia bertugas dibagian apa..tapi saya hanya ingin mencoba melaporkan kejadian
tadi. Siapa tahu ada pertolongan disitu.
Akhirnya saya mencoba menghubungi beliau, dan beliau pun
berantusias untuk mendengarkan kisah saya, ternyata setelah berbincang.. beliau
sudah pernah menangkap orang ini, sampai saya diberi tahu namanya..si Mr X,
ciri ciri bapak bapak yang disebutkan mirip dan logat aneh itu pun berasal dari
daerah dia berasal. Mereka biasa berkomplot 2 sampai 3 org sekali beraksi. Jadi kartu atm saya itu tidak tertelan tapi memang
dijebak, seperti diganjal oleh batang korek api..biasanya si penjahat beraksi
di atm atm yang sepi pengunjung agar bisa dengan mudah mencongkel si kartu atm
yang terjebak tidak sampai 5 menit. Setelah itu pergi ke atm lain utntuk
menguras isi atm. Beliau pun menenangkan saya, karena jeda antara saya meblokir
tidak terlalu lama jadi sepertinya uang saya aman. Mereka pun tidak terlalu PD
untuk menguras karena tidak mendapatkan PIN ATM saya walo sudah tahu tanggal
lahir saya dan mereka membutuhkan waktu yang tepat untuk mencongkel kartu atm
saya, karena keberadaan atm centre yang masi banyak dilalui orang.
Setelah percakapan itu saya sedikit lega dan bisa memejamkan
mata, walau tertidur dengan sering terbangun.
Pagi pagi sebelum kekantor saya
mengurus atm saya tersebut ke bank, dan ALHAMDULILAH...AMAN, uang saya tak
hilang :)
Jadi, bila teman teman mendapatkan situasi seperti saya :
1. Jangan panik, panik dikit bolehlah..tapi berusahalah masi
berpikiran yang logik
2.Bila kartu atm masi terlihat ujungnya dan layar mesin masi
menampilkan tampilan yang sama seperti belum dimasukkan kartu (tidak ada
transaksi), maka kartu itu terjebak bukan tertelan (kartu sudah masuk mesin atm
sempat bertransaksi namun tak bisa keluar diakhir). Carilah benda yang sama
tipis namun agak kuat untuk bisa mendorong si kartu masuk kedalam mesin.
3. Jika no.2 tidak berhasil carilah no telp call centre yang
benar (browsing pake smartphone), biasanya brupa stiker yang terpasang di mesin
atm bukan di box ruang mesin atm..pastikan yang mengangkat pertamakali adalah
mesin penjawab bukan orang yang mengaku sebagai CS yang menjawab langsung
4.Jangan tinggalkan box atm sampai proses pemblokiran
selesai.
dan saran saya :
1.Jangan memakai tanggal lahir sebagai PIN ATM, mau itu dibolak
balik..pake angka yang sedikit kita kombinasikan namun mudah untuk diingat
2. Cari mesin atm yang keberadaannya ramai dilewati orang
banyak, lebih baik yang bersatu dengan banknya..karena ada satpam bank disitu
yang menjaga. Hindari mesin mesin atm yang dipojokan
3.Jangan beritahukan pada siapapun no PIN ATM anda, kepada
pegawai bank sekalipun
4.Pastikan Hp anda berpulsa, minimal 10 ribu lah..jangan
kurang, karena itu sekali menelpon CS sampai proses selesai kira kira 8ribu
rupiah (berguna bila terjadi sesuatu hal untuk menghubungi kerabat).
Semoga teman teman bisa waspada selalu, dan cerita ini
bermanfaat..
#foto kertas berlaminatingnya menyusul, belum sempet mampir
atm itu lagi..masi takut
No comments:
Post a Comment