Sunday, January 15, 2006

Kelompok Pelaut 1

Sejarah...

Luasnya lautan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara maritim yang memiliki sumberdaya yang sangat besar dibandingkan negara-negara lain karena multi spesies hewan lautnya. Namun potensi yang sangat besar tidak mampu dimanfaatkan secara optimal, salah satu yang menyebabkannya adalah kurangnya sumberdaya manusia yang profesional dan yang dapat terjun ke dalam dunia perikanan.
Masalah kelautan itu sendiri bukanlah hanya menyangkut pada masalah penangkapan yang berbasis teknologi, namun semua unsur yang terdapat dalam perikanan itu sendiri belum mampu bekerja secara optimal. Misalnya : teknologi pemanfaatan hasil, social ekonomi, pembudidayaan, kelestarian sumberdaya, dll.
Adalah tugas kita sebagai mahasiswa yang dituntut untuk memajukan dunia perikanan itu sendiri, keberadaan kita sebagai mahasiswa perikanan adalah mencari tahu, memecahkan masalah, bahkan berperan aktif dalam memajukan dunia perikanan Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

HARI-HARI MENUJU DEKLARASI
Ide pembentukkan unit keprofesian ini muncul pertama kali dari beberapa mahasiswa PSP, yang kemudian dibicarakan dengan beberapa rekan-rekan yang lain. Walaupun ide tersebut sangat baik namun perwujudannya masih banyak mengalami hambatan.
Unit kegiatan ini sendiri berangkat dari manfaat yang sangat besar yang dirasakan oleh orang-orang terdahulu yang mengukuti trip penangkapan yang dilakukan bersama-sama nelayan di beberapa daerah. Yang menjadi perhatian adalah begitu kompleksnya masalah-masalah yang dihadapi oleh para nelayan, namun tidak tahu apa yang hendak diperbuat pada saat itu karena wadah pembinaan yang jelas, belum terwujud.
Pada masa jabatan saudara Hamzah Arisma Nasution (ka. HIMAFARIN periode 1999/2000, kegiatan melaut ini hanya merupakan satu program kerja dari himafarin saja. Saudara Joy Martin Sitompul adalah salah seorang yang memiliki antusias yang sangat besar dalam kegiatan ini karena walaupun secara struktural dia tidak diberikan mandat namun keinginannya untuk membantu dan bekerjasama dengan nelayan sangat besar.
Dari sinilah berawal ide untuk membuat wadah yang jelas dalam mengakomodir keinginan para mahasiswa serta masalah-masalah nelayan yang sekaligus sebagai wahana rekreasi.
Pada tanggal 11 Novenber 2000 pukul 10.00 WIB di atas menara mercusuar Pantai Pangandaran, sebuah naskah deklarasi berdirinya KOPEL dibacakan oleh empat belas orang mahasiswa. Keempat belas mahasiswa tersebut adalah Ahmad Fajar, Arif Saiben, Irham Budiman, Dian Rahardiansyah, Rismanto Haris, Adipati Rahmat, Stafanus Tirtana, Maulana Rizki, Harlym Raya, Roy Rustandar, Rudi permadi, Maju Pane, Trias Sunu Sigit, dan Rahmatul Irfan. Naskah deklarasi Tersebut kemudian dinamakan “Deklarasi Pantai Selatan”.

No comments: